Minggu, 17 Oktober 2010

Keuntungan Bisnis Online

Tak dapat diragukan lagi bahwa kini bisnis online memiliki prospek bisnis yang cukup besar. Peluang bisnis yang terbilang cukup mudah dan murah untuk dijalankan ini mampu memberikan keuntungan besar bagi para pelaku usahanya. Mulai dari berjualan barang maupun menawarkan jasa melalui toko online, hingga membantu penawaran produk sebagai reseller maupun affiliate banyak diminati para pencari usaha.

Sama seperti peluang usaha offline, bisnis online pun juga dapat memberikan keuntungan yang cukup besar. Baik keuntungan dalam bentuk materi maupun keuntungan tidak langsung misalnya berupa luasnya jaringan. Dalam menjalankan bisnis online, besar kecilnya keuntungan yang diperoleh tergantung oleh ketekunan serta optimalisasi website maupun media online yang digunakan.

Bisnis online banyak dijalankan oleh masyarakat, karena bisnis online memiliki beberapa kelebihan yang tidak dimiliki oleh bisnis offline. Berikut beberapa keuntungan bisnis online yang menjadi daya tarik para pencari usaha :

1. Tidak membutuhkan modal usaha yang terlalu besar. Dalam menjalankan bisnis online, modal bukanlah hal utama bagi para pengusaha. Karena banyak peluang yang dapat dijalankan dengan modal kecil bahkan tanpa modal sama sekali, modal utama yang seharusnya dimiliki adalah fasilitas komputer dan adanya jaringan internet
2. Menjangkau pasar yang lebih luas dibandingkan toko offline. Keuntungan yang kedua dari bisnis online adalah, luasnya jangkauan pasar. Karena dengan jaringan internet, dapat membantu pemasaran bisnis yang Anda jalankan hingga mencakup semua daerah bahkan sampai ke lain negara. Yang dibutuhkan hanya optimalisasi penggunaan SEO, agar bisnis Anda mudah ditemukan konsumen
3. Biaya operasional yang cenderung lebih murah dibandingkan bisnis offline. Bisnis online dapat dikerjakan dari rumah, dan tidak terlalu membutuhkan biaya operasional yang terlalu tinggi layaknya bisnis offline
4. Memberikan keuntungan baik materi maupun non materi. Keuntungan materi yang diperoleh dari bisnis online tidak kalah besar dibandingkan bisnis offline, karena biaya operasional bisnis online yang cenderung masih rendah. Selain itu keuntungan non materi dengan bertambah luasnya jaringan, juga sangat membantu perkembangan bisnis online yang dijalankan
5. Waktu kerja bisnis online yang tidak terbatas, bahkan nonstop 24 jam. Karena dalam menjalankan bisnis online yang bekerja adalah sistem, sehingga tugas kita sebagai pemilik usaha hanya memberikan follow up atas permintaan yang telah diterima sistem
6. Mudahnya pelayanan yang diberikan kepada para konsumen, dengan fasilitas online yang mendukung. Misalnya untuk pembayaran dapat dilakukan dengan mencantumkan nomor rekening perusahaan Anda, sehingga hasil omset penjualan dapat langsung Anda terima.

Jika Anda mencari bisnis yang murah, mudah, dan berpeluang besar, bisnis online dapat menjadi salah satu bisnis yang dapat Anda pilih. Semoga dengan informasi tersebut, dapat memberikan semangat baru bagi Anda untuk mencoba peluang bisnis online. Salam sukses.

Rabu, 20 Mei 2009

Modus Penipuan Untuk Pengusaha

Jika Anda saat ini adalah pengusaha dan alamat usaha Anda banyak dikenal, harap hati-hati. Bisa-bisa Anda kena tipu. Jika dulu ada penipuan melalui SMS, dengan sasaran siapa saja, maka sekarang ada model penipuan yang segmen pasarnya para pengusaha. Jadi, karena pintarnya si penipu ini, maka mereka juga melakukan segmentasi pasar.

Jika Anda kurang hati-hati bisa tertipu !!!

Di kantor saya memang sering ada penawaran aneka promosi, seperti yellow page, directory bisnis lokal, majalah, dll. Penawaran bisa via Fax, surat atau orangnya datang langsung

Kalau yellow page biasanya bulan Januari. Di luar bulan itu, Anda harus hati-hati. Pernah datang ke kantor saya orang yang mengaku dari Yellow Page. Tapi setelah kami cek ke pihak yellow page, ternyata mereka belum menerjunkan marketingnya. Agar Anda tidak tertipu, silahkan hubungi pihak penanggung jawab iklan yellow page. Biasanya alamat mereka ada di buku yellow tahun sebelumnya

Dua tahun lalu, saya juga pernah mendapatkan tawaran orang yang mengaku dari Bank BCA Jakarta. Ia menawarkan iklan bersama dalam rangka ulang tahun BCA di Koran Kompas. Anehnya, saya disuruh transfer ke rekening dia di Bank Permata. Lho… Ngakunya dari BCA, kok rekeningnya Bank Permata

Modus Penipuan Untuk Pengusaha


Satu bulan terakhir ini, saya mendapatkan 2 buah surat. Surat tersebut berisi surat penawaran iklan untuk sebuah penerbitan buku.

Surat pertama berasal dari Jakarta. Surat tersebut berisi surat penawaran iklan , form pemesanan iklan dan brosur yang berhubungan. Mereka mengaku sebagai pihak yang menerbitkan buku ulang tahun sebuah universitas negeri di Malang. Isi buku rencananya berisi sejarah, dan segala sesuatu tentang universitas tersebut. Mereka menawarkan space iklan di buku yang akan dicetak sebanyak 20.000 eksemplar itu. Biaya iklannya juga gak tanggung-tanggu, antara 6-20 juta rupiah.

Sepintas lalu, orang akan percaya dengan tawaran ini. Amplop, kop surat dan brosur dicetak rapi. Brosurnya mengkilat dari kertas yang cukup bagus. Brosur besar empat halaman seperti itu jika dicetak bisa menghabiskan biaya minimal Rp 3 juta / 1000 lembar (penipu modalnya besar juga ya ????)

Sementara itu , surat penawarannya juga tertera nama Rektor beserta tanda tangan dan stempel meyakinkan. Belum lagi contact person atas nama pejabat rektorat terkenal di universitas itu, dan saya tahu orang tersebut

Surat kedua yang sejenis bulan ini datang juga dari Jakarta. Penawarannya hampir sama untuk penerbitan juga. Bedanya, kalau yang ini untuk menerbitkan directory bisnis. Surat tersebut mengatasnamakan panitia pengadaan buku Dinas Perindustrian Jakarta. Isi surat juga sama dengan yang pertama, sangat meyakinkan. Mereka minta partisipasi untuk iklan di buku yang akan diterbitkan tersebut.

Alhamdulillah, kami tidak terkecoh dengan modus penipuan ini. Sepintas lalu, surat penawaran iklan tersebut sangat meyakinkan. Tapi setelah kami teliti, ternyata banyak sekali keganjilan. Maaf, saya tidak bisa menyebutkan keganjilan-keganjilan tersebut. Soalnya para penipu ini juga mengakses internet untuk mencari data alamat pengusaha. Saya khawatir jika keganjilan saya sampaiakan disini, mereka akan segera merevisi surat dan brosur.

Tips Supaya Terhindar Penipuan Model Ini

Beberapa tips agar Anda terhindar dari penipuan mereka, adalah sebagai berikut :

1. Waspadalah jika Anda menerima penawaran-penawaran iklan model seperti di atas
2. Amati surat penawarannya. Surat penipuan biasanya banyak keganjilan. Karena pekerjaannya menipu, untuk surat-menyurat mereka tidak menguasai. Anda akan banyak menemukan keganjilan-keganjilan. Bahkan banyak yang lucu.
3. Segera hubungi pihak terkait untuk cross ceck apakah mereka memang ada program iklan tersebut. Anda bisa menghubungi lembaga yang bersangkutan, tapi jangan menggunakan no telepon yanag ada di surat dan brosur
4. Jika ingin beriklan, gunakan saja media-media terpercaya yang sudah ada.

Selasa, 17 Maret 2009

Antara MLM dan Waralaba

Dua model bisnis yang berkembang cukup pesat di Indonesia saat ini, yakni Waralaba dan MLM

Multi Level Marketing
Multi Level Marketing atau MLM berasal dari negeri paman Sam Amerika Serikat (AS). Ditemukan oleh dua orang professor pemasaran dari Universitas Chicago pada tahun 1940. Produk pertama yang dijual adalah vitamin dan makanan tambahan Nutrilite.

Nutrilite Products Inc. saat itu merupakan salah satu perusahaan di Amerika yang telah menggunakan metode penjualan secara bertingkat. Dengan modal awal yang relative kecil, seorang tenaga penjual biasa mendapatkan penghasilan melalui dua cara.

Pertama, keutungan diperoleh dari setiap program makanan tambahan yang berhasil dijual kekonsumen. Kedua, dalam bentuk potongan harga dari jumlah produk yang berhasil dijual oleh distributor yang direkrut dan dilatih oleh seorang tenaga penjual dari perusahaan.

Rancangan penjualan seperti itu menarik perhatian dua orang pemuda dari Michigan, Rich DeVos dan Jay Van Andel. Mereka kemudian memutuskan bergabung sebagai tenaga penjual. Dalam kurun waktu sembilan tahun mereka berhasil menikmati keutungan yang besar. Bukan hanya itu tetapi kehebatan konsep yang diterapkan oleh Nutrilite itulah yang melekat dalam ingatan mereka dan merupakan dasar terbentuknya Amway Corporation dikemudian hari.

Konsep awal Nutrilite tersebutlah yang menjadi dasar dari MLM sekarang dengan penyempurnaan system yang semakin baik. Semenjak terbentuk Amway Corporation di Amerika yang menerapkan system MLM ini mengalami perkembangan yang sangat pesat dengan keuntungan yang sangat besar.
Akhirnya mulai banyak perusahaan yang menerapkan metode tersebut. Pasar Amerika yang lapar mengalami booming MLM.

Nilai bisnis MLM saat ini melebihi 100 miliar dolar AS dan lebih dari 40 juta rakyat diseluruh dunia bergabung dalam bisnis MLM. Dari 500 jutawan Amerika, 20 persennya terlibat dalam bisnis MLM. Dari 100 perusahaan terbesar, 37 persennya berjalan di bidang MLM.

Dalam buku Mega Trend 2000, karya John Naitsbitt, dalam pasaran Asia tahun 1990-2000, hanya ada tiga jenis bisnis yang berkuasa, yaitu telekomunikasi, komputer, dan produksi obat-obatan yang berasaskan MLM. Di Malaysia, 35 persen jutawannya merupakan jutawan MLM. Diperkirakan akan ada peningkatan besar-besaran pada abad ke-21. Robert T. Kiyosaki mengatakan, bisnis MLM bisa dilakukan secara part-time jika seseorang tersebut telah memiliki bisnis konvensionalnya sendiri.

Franchise
Franchise diperkenalkan pertama kali pada tahun 1850-an oleh Isaac Singer, pembuat mesin jahit Singer, ketika ingin meningkatkan distribusi penjualan mesin jahitnya. Walaupun usahanya tersebut gagal, namun dialah yang pertama kali memperkenalkan format bisnis waralaba ini di AS. Kemudian, caranya ini diikuti oleh pewaralaba lain yang lebih sukses, John S Pemberton, pendiri Coca Cola.

Namun asal mula kata Franchise sendiri berasal dari Eropa, yaitu Perancis dan Inggris. Kata Franchise sendiri bermakna kebebasan (Freedom).
Di Amerika Serikat sendiri, Franchise mengalami booming pada tahun 60-70an setelah berakhirnya Perang Dunia ke-2.

Pada saat itu, banyak terjadi praktek penipuan bisnis yang mengaku sebagai Franchise, salah satunya dengan cara menjual sistem bisnis Franchise yang ternyata belum teruji keberhasilannya di lapangan. Selain itu, Franchisor pun lebih fokus untuk menjual Franchise milik mereka dibandingkan membangung dan menyempurnakan sistem bisnis

dari berbagai sumber